Piramida "Berkicau" Suku Maya (Meksiko)

Menurut para ahli, ada berbagai tempat di seluruh dunia yang keistimewaan akustiknya terlihat luar biasa. Formasi alam dengan ciri tersebut sudah lama ada, namun istilah arsitektur "akustik" modern baru muncul pada abad ke-19. Namun, terdapat struktur kuil kuno, kekhasan soniknya menarik pengunjung dan menarik minat para ilmuwan. Salah satu tempat tersebut adalah Piramida Kukulkan, dikenal juga sebagai Chirping Pyramid atau piramida berkicau. Piramida ini dibangun oleh peradaban Maya kira-kira dari abad ke-8 hingga ke-12 Masehi. Kuil kuno ini, dikelilingi oleh tembok pembatas batu lebar dan terletak di tengah reruntuhan kota Maya kuno Chichen Itza di Semenanjung Yucatan di Meksiko. Piramida ini sebelumnya merupakan kuil yang didedikasikan untuk Kukulkan yang oleh bangsa Maya dianggap analog dengan Quetzalcoatl, dewa yang disembah oleh suku Aztec. Moniker Piramida "Kicau" berasal dari suara aneh yang dihasilkannya, mengingatkan pada kicau burung dan tembakan. Apabila Anda berdiri di dasar piramida dan bertepuk tangan dengan keras, Anda dapat mendengar suara kicau yang aneh ini.

Teater Kuno Epidaurus (Yunani)

Atraksi kuno lainnya yang terkenal oleh sifat akustiknya adalah Teater Kuno Epidaurus. Warisan budaya Yunani kuno ini bertahan hingga saat ini. Anggota budaya kuno, yang muncul sekitar 700 SM, unggul dalam menciptakan ruang khusus untuk komedi, pertunjukan drama, dan pertemuan publik. Penataan lokasi teater yang unik berperan sebagai penguat suara dalam arsitektur Yunani kuno. Teater ini temukan selama penggalian pada akhir abad ke-19, Teater Epidaurus Yunani Kuno berfungsi sebagai contoh arsitektur "akustik" yang berasal dari abad ke-4 SM. Bangunan ini adalah salah satu struktur paling awal yang dirancang dengan mempertimbangkan akustik. Teater ini dapat menampung 15.000 penonton, membuat amplifikasi suara selama pertunjukan menjadi sangat penting. Pemandu wisata Yunani dapat mendemonstrasikan fitur unik dari bangunan ini: jika Anda berdiri di atas panggung dan menjatuhkan jarum di atas batu tertentu, suara kejatuhannya akan mencapai baris terjauh dari amfiteater yang luas ini.

Masjid Imam (Iran)

Lokasi tak biasa yang terkenal dengan suara unik berikutnya adalah Masjid Imam di Isfahan. Pembangunan masjid megah dan mewah ini dimulai pada tahun 1611, selesai pada tahun 1641. Masjid ini dianggap sebagai salah satu masjid termegah di Iran. Menara tertinggi masjid mencapai 42 meter, sedangkan kubah utama menjulang setinggi 52 meter. Lokasi masjid berada di sisi selatan Imam Square. Dinding bagian dalam masjid dihiasi dengan kaligrafi Arab, mozaik, dan ornamen unik. Untuk merasakan pergerakan suara di dalam masjid, kita harus berdiri di tengah di bawah kubah utama dan bertepuk tangan. Suara yang dihasilkan dari tepukan itu memutar di dalam gedung, berderak dan berhamburan dalam gema tak berujung. Namun, tepuk tangan yang keras tidak diperlukan untuk mengapresiasi akustik yang khas. Berdiri di samping salah satu dinding masjid, akan terdengar bisikan atau gemerisik kertas yang berasal dari seberang sisi masjid.

Mausoleum Hamilton (Skotlandia)

Salah satu struktur akustik unik dan dibangun pada pertengahan abad ke-19 adalah mausoleum Adipati Skotlandia, Alexander Hamilton yang merupakan perwakilan dari garis keturunan bangsawan. Tidak lama sebelum kematiannya, Hamilton memprakarsai pembangunan ruang bawah tanah keluarga yang selesai pada tahun 1858. Strukturnya ada dalam bentuk mausoleum atau makam khas yang terkenal dengan sifat akustik unik. Di masa lampau, bangunan ini sering kali tergenang air karena banyaknya tambang dan lubang bawah tanah. Kemudian, sisa-sisa keluarga bangsawan dimakamkan kembali di pemakaman keluarga. Namun, bangunan mausoleum ini tetap dipertahankan. Struktur yang tidak biasa ini kemudian mendapat tempat di Guinness Book of World Records sebagai bangunan dengan gema yang paling menonjol. Menurut para ahli, bangunan ini memiliki dinding "berbisik" yang unik. Dua pembicara hanya perlu berdiri di ujung mausoleum yang berlawanan dan mengucapkan sesuatu secara pelan. Dengan melakukan hal tersebut, kedua pembicara akan mendengar satu sama lain dari ujung gedung yang berlawanan. Selain itu, tepukan sederhana dari pintu perunggu yang berat sudah cukup untuk mendengar bagaimana gema "mengembara" di dalam interior.

Bukit pasir bernyanyi (Kazakhstan)

Fenomena alam luar biasa dengan sifat akustik yang luar biasa ditemukan selama perjalanan melalui Asia lebih dari 700 tahun yang lalu. Pedagang asal Venesia Marco Polo, saat melintasi gurun, mendengar suara resonansi rendah yang menyerupai "suara berbagai jenis alat musik, drum, dan tepukan tangan". Menurut cerita rakyat, pirouette akustik seperti itu merupakan ciri khas roh jahat yang mencoba memikat pelancong lebih dalam ke pasir. Akibatnya, Marco Polo menjadi salah satu penjelajah pertama yang menggambarkan efek dari bukit pasir bernyanyi ini. Formasi berpasir ini terletak di Kazakhstan. Menurut penelitian ilmiah, 'nyanyian' ini disebabkan oleh getaran butiran pasir saat bergerak di bukit pasir atau saat angin bertiup. Salah satu bukit pasir bernyanyi yang luar biasa ini, berdiri setinggi 150 meter, terletak di Taman Nasional Altyn-Emel di Kazakhstan. Saat mencapai lokasi, para pelancong dapat mendengar musik unik dari bukit pasir, suara yang tidak ada duanya di dunia.

Laboratorium Orfield (Amerika Serikat)

Menurut para ahli, tempat tersunyi di dunia adalah Laboratorium Orfield yang terletak di negara bagian Minnesota, Amerika Serikat. Fasilitas ini sama sekali tidak bergema. Ada beberapa ruangan yang disebut ruang anechoic di seluruh dunia, di antaranya fasilitas Orfield menonjol. Dinding ruangan ini menyerap 99,9% suara. Mengunjungi tempat ini bisa menjadi pengalaman yang sangat menegangkan bagi orang-orang. Subjek uji yang mendapati diri mereka dalam lingkungan seperti itu berjuang untuk mengatasi dan secara tidak sadar mencari sumber suara apa pun. Namun, setelah beberapa menit, mereka kemudian mulai mendengar pertumbuhan rambut mereka sendiri, merasakan detak jantung dan denyut darah mereka dengan jelas. Selain itu, peserta tes melaporkan merasakan gemerisik kulit yang tidak menyenangkan dan mendengar suara tubuh mereka sendiri.