Lihat juga
Apakah yang terburuk sudah berlalu? Ketika S&P 500 melonjak ke level tertinggi dalam tiga minggu di tengah meredanya ancaman tarif impor dari Donald Trump, bank dan perusahaan investasi bergegas ke sisi optimistis, berebut posisi. Menurut JP Morgan dan Evercore, penjualan saham terburuk tahun 2025 telah berakhir, dan Bank of America melihat tanda-tanda berbaliknya arus modal. Sebelumnya, uang mengalir dari Amerika Utara ke Eropa—sekarang, saatnya untuk berbalik.
Kebutuhan adalah asal dari penemuan. Meskipun sulit menyebut Donald Trump sebagai orang miskin, seseorang tentu bisa mengagumi daya cipta politisi Republik ini. Ia memperkenalkan konsep baru dalam perang dagang dengan mengumumkan tarif impor 25% bagi siapa pun yang membeli minyak dari Venezuela. Pendekatan ini bisa diterapkan terhadap Rusia jika terus menunda berakhirnya konflik bersenjata di Ukraina.
Namun, yang menggerakkan pasar bukanlah "senjata" baru ini. Yang lebih penting bagi S&P 500 adalah keputusan Gedung Putih untuk tidak memberlakukan tarif pada impor mobil, semikonduktor, dan farmasi mulai 2 April. Selain itu, tarif timbal balik akan bersifat selektif. Jika demikian, kemungkinan resesi AS akan menurun, dan modal akan mulai kembali ke AS.
Kinerja S&P 500 dan Saham Tujuh Besar yang Mengagumkan
Menurut Bank of America, alasan utama larinya modal ke Eropa adalah penjualan besar-besaran saham "Magnificent Seven", yang turun sebesar 14%. Akibatnya, Tesla dan raksasa teknologi lainnya kehilangan sebagian besar kenaikan mereka dan kini mulai terlihat membentuk pullback. Penilaian mereka relatif terhadap pasar yang lebih luas telah turun ke level terendah sejak akhir 2022. Apakah ini saat yang tepat untuk membeli?
JP Morgan percaya demikian, dengan menunjuk pada faktor musiman, penurunan dolar AS dan imbal hasil Treasury, serta sentimen pesimistis yang mendalam di kalangan investor ritel—semua ini membuka jalan bagi reli S&P 500. Evercore menyatakan bahwa sentimen negatif ini berasal dari tindakan Gedung Putih, karena ancaman tarif impor memicu ketakutan resesi.
Penurunan ekonomi AS mungkin saja menjadi prediksi yang terpenuhi dengan sendirinya. Secara historis, setiap kali minat media terhadap topik ini meningkat, resesi tidak jauh di belakang. Rata-rata, resesi terjadi sekitar tujuh bulan setelah puncak aktivitas pencarian pengguna. Ini berarti PDB AS mungkin berisiko menyusut pada bulan Oktober jika Gedung Putih terus menakut-nakuti pasar dengan ancaman tarif impor.
Dinamika Prediksi Pendapatan Perusahaan
S&P 500 memiliki jenis bantalan keamanannya sendiri—dolar AS yang lemah. Sekitar 30% perusahaan dalam indeks ini menghasilkan pendapatan dari luar negeri, dan penurunan indeks USD mendukung kinerja keuangan mereka. Faktanya, revisi prediksi pendapatanlah yang memicu pergeseran modal dari Amerika Utara ke Eropa. Apakah saatnya kembali ke rumah?
Pada grafik harian S&P 500, para bull telah melancarkan serangan balasan. Namun, penolakan pada level resistance 5.815, 5.835, atau 5.885 akan menjadi sinyal untuk menjual.