Hari ini, yen Jepang terus mengalami penurunan intraday yang stabil terhadap dolar AS, mendorong pasangan USD/JPY ke level tertinggi mingguan baru. Hal ini terjadi di tengah ketidakpastian mengenai waktu kenaikan suku bunga berikutnya oleh Bank of Japan.

Selain itu, pemulihan imbal hasil obligasi Treasury AS meningkatkan dolar AS, yang semakin berkontribusi pada aliran keluar dana dari mata uang Jepang yang memiliki imbal hasil lebih rendah. Lebih jauh lagi, sentimen risiko yang umumnya positif melemahkan posisi yen sebagai mata uang safe-haven.

Semua faktor fundamental menunjukkan bahwa pasangan USD/JPY cenderung bergerak naik. Namun, kemungkinan intervensi dapat membatasi kerugian yen Jepang menjelang pidato oleh anggota FOMC yang berpengaruh.

Dari sudut pandang teknikal, rebound kuat semalam dari pasangan USD/JPY menunjukkan bahwa penurunan korektif baru-baru ini dari level tertinggi multi-bulan telah selesai. Selain itu, kenaikan berkelanjutan dalam nilai tukar, bersama dengan oscillator positif pada grafik harian, mendukung prospek penguatan dolar lebih lanjut dalam pasangan ini. Kekuatan harga yang berkelanjutan dan pergerakan di atas level penting 155,00 mengonfirmasi perkiraan positif untuk pasangan mata uang ini. Harga kemudian dapat naik ke resistance menengah di 155,70 menuju level psikologis 156,00. Momentum dapat berlanjut lebih jauh, menguji kembali level tertinggi multi-bulan di area 156,75.

Di sisi lain, penurunan di bawah level kunci 155,00 akan menghadapi support kuat di area 154,40–154,35 sebelum level penting berikutnya di 154,00. Setelah itu adalah level minimum sesi kemarin, dengan konsolidasi minor di level 153,85. Di bawah itu, level psikologis di 153,00 dan support berikutnya di 152,60 akan berperan. Kegagalan untuk mempertahankan level support ini dapat menyebabkan pasangan USD/JPY turun menuju rata-rata pergerakan sederhana (SMA) 200 hari yang kritis.